Mukjizat Nabi Isa Alaihis Salam – Tafsir Surah Ali Imran 49
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Mukjizat Nabi Isa ‘Alaihis Salam – Tafsir Surah Ali Imran 49 adalah kajian tafsir Al-Quran yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Kajian ini beliau sampaikan di Masjid Al-Barkah, komplek studio Radio Rodja dan Rodja TV pada Selasa, 4 Dzulhijjah 1445 H / 11 Juni 2024 M.
Mukjizat Nabi Isa ‘Alaihis Salam – Tafsir Surah Ali Imran 49
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
قَالَتْ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي وَلَدٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ ۖ قَالَ كَذَٰلِكِ اللَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ إِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ ﴿٤٧﴾
“Maryam berkata: ‘Wahai Rabbku, bagaimana aku akan memiliki anak, sementara tidak ada manusia yang menyentuhku.’ Allah berfirman, ‘Demikianlah Allah menciptakan apa yang Allah kehendaki. Apabila Allah telah memutuskan perkara, maka Allah hanya cukup berkata, ‘Jadilah’, maka jadilah dia.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 47)
Di sini Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan bahwa Maryam akan dikaruniai anak. Namun, Maryam merasa heran bagaimana ia akan memiliki anak sementara suami saja tidak punya. Tetapi Allah menyebutkan bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, tidak ada yang mustahil bagi Allah. Mudah bagi Allah. Jika Allah menginginkan menciptakan sesuatu, cukup Allah mengatakan Kun (jadilah), maka ia pun akan jadi.
Ini menunjukkan kepada kekuasaan Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Walaupun, misalnya, istri Antum mandul dan Antum juga ternyata mandul, bagi Allah mudah. Jangan pernah kita berputus asa. Sudah lama tidak punya anak? Tidak usah putus asa. Yang penting kita usaha terus sambil minta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bagi Allah mudah untuk memberikan anak. Maryam saja tidak punya suami, tetapi Allah mampu untuk menciptakannya.
Kemudian Allah berfirman,
وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالْإِنجِيلَ ﴿٤٨﴾
“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al-Kitab, Al-Hikmah (syariat), Taurat, dan Injil.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 48)
Kemudian Allah berfirman,
وَرَسُولًا إِلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُم بِآيَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ ۖ أَنِّي أَخْلُقُ لَكُم مِّنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِ اللَّهِ ۖ وَأُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَأُحْيِي الْمَوْتَىٰ بِإِذْنِ اللَّهِ ۖ وَأُنَبِّئُكُم بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ﴿٤٩﴾
“Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): ‘Sesungguhnya aku telah datang kepada kalian dengan membawa ayat (mukjizat) dari Rabb kalian, yaitu aku membuat untuk kalian dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang matanya susah melihat dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang meninggal dengan seizin Allah; dan aku bisa memberitakan kepada kalian apa saa yang kalian makan dan apa yang kalian simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kalian, jika kalian orang-orang yang beriman.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 49)
Bani Israil adalah anak-anak Israil. Israil adalah Nabi Ya’qub ‘Alaihis Salam, dimana Nabi Ya’qub memiliki 12 anak. Dan 12 anak ini kemudian masing-masing punya keturunan dan menjadi kabilah. Dan orang-orang Israel yang ada di zaman sekarang ini adalah keturunan Bani Israil, keturunan Nabi Ya’qub ‘Alaihish Shalatu was Salam.
Para nabi sebelum Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, hanya diutus untuk kaumnya saja. Makanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
وكانَ النبيُّ يُبْعَثُ إلى قَوْمِهِ خَاصَّةً، وبُعِثْتُ إلى النَّاسِ كَافَّةً
“Para nabi sebelumku diutus hanya untuk kaumnya saja, sementara aku diutus kepada seluruh manusia.” (HR. Bukhari)
Nabi Isa hanya untuk Bani Israil. Nabi Musa juga hanya untuk Bani Israil. Masing-masing nabi hanya diutus untuk kaumnya saja. Sedangkan Rasul kita yang mulia ‘Alaihish Shalatu was Salam diutus untuk seluruh manusia, baik orang Indonesia, orang Eropa, orang Afrika, semuanya. Risalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam itu universal, bersifat umum untuk seluruh manusia.
Maka, tidak boleh dibeda-bedakan seperti misalnya Islam Nusantara dengan Islam Arab. Tidak bisa dibeda-bedakan. Islam adalah satu, yaitu yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian Tentang Berita Ghaib Yang Allah Wahyukan – Tafsir Surah Ali Imran 44
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54240-mukjizat-nabi-isa-alaihis-salam-tafsir-surah-ali-imran-49/